Selasa, 01 April 2014

"GEMA SUARA ALBIN" PANEN PIALA JUARA UMUM DI BULAN MARET

Team Drumband TK Islam Al Azhar 17 Bintaro yang diberi nama Gema Suara Albin (GSA) mendulang prestasi. Setelah tanggal 1 Maret 2014 yang lalu berhasil memenangkan juara umum Marching in Harmony untuk kategori konser TK di gedung POPKI-Cibubur, tanggal 29 Maret 2014, GSA kembali meraih juara umum dalam ajang prestasi Detos Kids Fun Marching Band 8 di Depok. Alhamdulillah, bulan Maret 2014 ini memang bulan yang penuh berkah untuk team GSA yang mampu mempersembahkan awal dan akhir yang baik.
Sebelum lomba seluruh guru pendamping, pelatih, dan team GSA berdoa bersama dipimpin oleh Bu Lista Fitri, S.Pd., Kepala TK Islam Al Azhar 17 Bintaro. Untuk lomba kali ini sebetulnya banyak kendala teknis yang membuat dag dig dug guru dan pelatih. Menjelang lomba, sebagian anak GSA sedang dalam kondisi yang kurang fit. Tiga personil GSA bahkan betul-betul tidak bisa hadir karena sakit. Ketika team GSA sudah dipanggil untuk tampil, seorang personil GSA belum hadir karena terjebak macet. Syukurlah dia bisa datang nyaris ketika GSA sudah siap tampil meski terpaksa harus melompat tembok pembatas agar bisa segera bergabung dengan team GSA di arena lomba. Alhamdulillah untuk beberapa pemain yang memegang posisi kunci, meski kondisinya kurang sehat juga, demi team GSA, mereka berusaha keras untuk hadir dan tampil maksimal.
Berlokasi di pelataran depan Depok Town Square (Detos), dengan nomor urut 10, GSA tampil sekitar pukul 12 siang, di tengah teriknya matahari yang menyengat. Dengan seragam marching biru bernuansa Islami, 36 peserta marching Gema Suara Albin (GSA), tampak cantik-cantik dan gagah-gagah. Mereka terdiri atas 1 field commander, 2 pemain quarto drum, 3 pemain bass drum, 12 pemain snar drum, 7 pemain bellira, 1 pemain metallophone, 3 pemain simbal, dan 7 pemain colour guard. Mereka siap unjuk kemampuan mereka setelah berlatih berbulan-bulan melalui program ekskul drumband yang diselenggarakan setiap hari Senin dan Kamis di sekolah.
Untuk lomba yang kedua ini, pelatih menambah satu lagu lagi yaitu "Jagalah Hati" sebagai pendamping lagu sebelumnya yaitu "Assalamu'alaikum" dan "Ada Anak Bertanya pada Bapaknya". Semua lagu yang diaransir oleh pelatih drumband Kak Gery dan Kak Agus ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk ukuran kemampuan anak usia TK, karena memiliki ritme cepat bahkan ada yang digubah dengan irama salsa. Namun berkat ketekunan anak-anak GSA, meski belum terlalu lama diajarkan mereka mampu mengusai dengan sangat baik.
Ketegangan menjelang lomba dan teriknya matahari yang menyengat ternyata tidak membuat pudar penampilan team GSA. Tetap kompak, dinamis, dan semangat. Alhamdulillah doa kami untuk kelancaran dan kesuksesan perlombaan kali ini dikabulkan oleh Allah Swt. Tidak sia-sia koordinator dan pelatih GSA menunggu pengumuman hingga malam karena “Juara Umum” kembali diraih. GSA berhasil mendapatkan peringkat pertama untuk the best analisa percussion, general effect, costum dan field commander. Selain itu mendapat peringkat kedua untuk the best analisa horn line dan peringkat ketiga the best analisa colour guard.
Sebelumnya, Hani, murid kelompok B1 TKIA17, field commander GSA yang cantik tetapi tegas, di ajang prestasi Marching in Harmoni berhasil meraih penghargaan sebagai field commander terbaik kategori konser. Namun karena kondisi yang kurang fit untuk lomba yang kedua kalinya di Detos Kids Fun Marching Band 8,  semula ia tidak terlalu berharap banyak akan kembali menjadi yang terbaik, tetapi ternyata Hani masih tetap yang terbaik.
“Hani sebetulnya sedang sakit. Beberapa kali latihan di sekolah, Hani tidak bisa ikut. Hani sakit muntah-muntah dan panas. Tapi Hani ingat, kalau Hani tidak datang ke perlombaan, tidak ada yang menggantikan Hani. Kasihan teman-teman yang lain. Bagaimana jadinya permainan drumband, tanpa field commander. Mama ikut mendukung Hani supaya terus semangat. Hani rajin minum obat dan vitamin. Meskipun tidak bisa masuk sekolah, di rumah Hani berlatih sendiri di depan kaca. Alhamdulillah meski belum sembuh benar, pada saat perlombaan Hani merasa diberi kekuatan sehingga bisa memimpin team drumband sampai selesai. Hani tidak menyangka ternyata untuk lomba di Detos ini, Hani kembali mendapat peringkat 1 field commander.” cerita Hani dengan tersipu dan semu merah di pipi tak mampu menyembunyikan ekspresi bahagianya.
Ada lagi cerita mama Pram, tentang anaknya yang berangkat lomba dalam keadaan sakit.
“Sehari sebelum lomba Pram demam. Di rumah saya cuma obati dengan obat penurun panas. Pram memang tipe anak yang tidak bisa diam. Meski badannya panas tetap saja main dengan teman-temannya di rumah. Akibatnya esok paginya dia terlihat lemas dan masih demam. Ketika akan berangkat dan saya tanya apa dia siap, Pram tidak berkata apapun hanya menangis. Saya tahu ketika dia menangis tandanya dia ingin sekali berangkat walaupun badan rasanya tidak karuan. Pram berangkat seadanya tanpa mandi. Ayahnya menggendong Pram ke mobil. Di lokasi baru kita ganti bajunya. Pram bukan anak yang manja. Dia tahu tanggung jawabnya, sehingga tak secuilpun keluhan keluar dari mulutnya. Saat lomba saya lihat dia menghela nafas panjang mungkin untuk menguatkan dirinya. Selesai lomba Pram yang terlihat lemas langsung kami papah dan kami segera bawa dia ke dokter. Pram sadar di drumband dia adalah pemain inti bass drum yang tanpa kehadirannya berarti ada ketukan yang hilang. Saya sendiri juga optimis GSA akan juara karena pilihan lagunya bagus dan enak didengar. Sayang kalau Pram tidak ikut padahal sudah latihan lama. Lebih daripada itu Pram memang cinta drumband dan cinta futsal. Alhamdulillah team drumband berprestasi, team futsal juga mendapat juara pertama hingga 3 kali berturut-turut. Terakhir dia mampu mengkhatamkan Al-Qur’an sebelum lulus TK dibimbing guru iqra’nya. Itu sebenarnya alasan kuat mengapa Pram saya sekolahkan di TK Islam Al-Azhar 17. Karena di TK ini anak saya berpeluang banyak meraih prestasi. Piala Pram yang terpajang di rumah sudah banyak sekali. Subhanallah…”
Drumband hakikatnya adalah kerjasama team. Ibarat anggota tubuh, sakit satu, tidak akan sempurna kerja yang lain. Hal ini tampaknya disadari betul oleh anak-anak GSA. Mereka belajar untuk tidak egois. Mereka berpikir bahwa teman-temanku membutuhkanku juga sebaliknya. Meski didukung oleh kepala sekolah dan orang tua murid yang hebat, pelatih yang handal dan guru pembimbing yang baik, namun ini sejatinya adalah kemenangan anak-anak. Ada haru melihat perjuangan mereka untuk menuntaskan perlombaaan dengan sangat baik dan cantik. Bravo ! Sekali lagi, selamat anak-anak Gema Suara Albin 2014 !
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar